Air Terjun Aek Mertua
Lebaran hari ke-3 saya dan salah satu
sahabat saya mengadakan reuni SD angkatan ke-9, Jauh-jauh hari saya dan teman
saya sudah menginfokan kepada teman yang lainnya,pukul 08.00 wib kami berkumpul
di depan SDN 013 Tambusai,KabupatenRokanHulu,Kota Pekanbaru, di mana SD itu
tempat di mana kami bermain dan menuntut ilmu dulunya.
Di jalan aspal yang cukup kecil, Alumni
Rombongan kelas VI.a dan VI.b beriringan memacu motornya menuju tempat wisata
Air Terjun Aek Mertua. Perjalan cukup panjang itu hampir terbayar, Canda dan
Tawa mewarnai perjalanan yang cukup memenatkan itu. Rasa tidak sabar pun
semakin mengebu,ketika kami hampir sampai di wisata Air Terjun Aek Mertua.
Perjalanan selama hampir 4 jam
dari tempat tinggal saya dan sahabat saya, merupakan perjalanan yang tidak
sia-sia, karena kami berhasil menemukan lokasi tempat wisata tersebut. Setelah
sampai di gerbang masuk ke air terjun Aek Martua ini, kami akan berhenti untuk
membeli tiket masuk dan juga tiket parkir kendaraan. Tiket masuk untuk pergi ke
air terjun aek martua ini, hanya sebesar 5000 rupiah saja, namun harga parkir
nya yang lumayan tinggi untuk paskir sebuah sepeda motor roda 2 yaitu sebesar
20.000 rupiah/motor.
Harga yang begitu mahal untuk
parkir. Dan untuk kendaraan roda 4, parkir hampir 2x lipat dari harga parkir
sepeda motor. Setelah itu, kami akan
melewati jembatan penyebrangan, yang hanya dapat di lalui oleh sepeda motor
saja, dan tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda 4.namun ada tempat lain untuk
parkir kendraan roda 4, Dan tentunya kendaraan roda 4 ini tidak bisa di bawa
masuk ke kawasan air terjun.
Sepanjang perjalanan menuju air
terjun kami sering menjumpai anak pemuda setempat melakukan pemungutan liar.
Seperti pemungutan untuk kebersihan, untuk naik tangga, dan berbagai macam
alasan lainnya. Dan ini sangat di sayangkan apabila terus terjadi dan
berkelanjutan. Tentunya akan merugikan pengunjung dan mengecewakan pengunjung
yang berasal dari daerah-daerah lain apalagi untuk pengunjung yang berasal dari
daerah luar rokan hulu. Sedangkan saya dan sahabat saya yang merupakan warga
rokan hulu juga mendapatkan perlakuan yang seperti itu juga.
Setelah melewati jembatan
gantung, saya dan rombongan reuni akan melakukan perjalanan sekitar 3.5 km dari
jembatan, bagi yang menggunakan kendaraan roda 4, pastinya akan berjalan kaki
sejauh 3.5 km untuk sampai ketempat tujuan, namun bagi yang menggunakan
kendaraan roda 2 dapat terus kita naiki hingga perbukitan yang mendekati air
terjun.
Sampai di bukit,kendaraan
kami akan di parkirkan,dan kami akan
melanjutkan perjalanan sekitar 2 km lagi dengan berjalan kaki. Jalan yang
terjal dan hanya setapak merupakan akses jalan yang harus di lewati, saya dan
Rombongan harus rela antri dan juga terus bergantian jika pengunjung lain ada
yang ingin melakukan perjalanan pulang. Setelah sekitar 30 menit melakukan
perjalanan, naik dan menuruni perbukitan, kami pun akan sampai pada sungai
awal, dan terdapat jembatan yang merupakan bekas pohon tumbang yang di gunakan
untuk jembatan penyebrangan.
Ini jembatan yang digunakan untuk
menyebrangi sungai yang ada di bawahnya, namun sungai ini tidak begitu mengalir
deras, dan terkadang ada beberapa pengunjung yang rela melewati sungai itu
karena tidak ingin ngantri.Termasuk saya dan sahabat SD saya yang tidak mau
ngantri ditengah keramaian orang. Tapi hati-hati,karena banyak bebatuan tajam
dan licin di bawahnya.
Akhirnya, Perjalan panjang yang
memenatkan itu dapat terbayarkan dengan sajian alam yang sangat indah, bersih,
dengan pepohonan yang rindang.Air terjun yang menjulang tinggi, dihiasi hutan
yang rindang disetiap sisi air terjun dengan suasana perdesaan yang masih alami
telah mengobati seluruh rasa capek dan bosan kami saat di perjalanan. Air
Terjun Aek Mertua yang berada di daerah Tangun,Kecamatan Bangun Purba Kabupaten
Rokan Hulu,Riau Indonesia,itu sudah dipadati pengunjung sejak jam 7
pagi.membuat para pengunjung banyak berdatangan untuk melihat salah satu
keindahan alam yang menabjubkan itu. Walaupun bukan hari libur kerja atau
tanggal merah,Air Terjun Aek Mertua tetap dipadati pengunjung dari dalam dan
luar kota.
kami dapat melihat beberapa air
terjun kecil yang ada, di sekitaran jalan menuju air terjun yang besar. Dan ada
beberapa tangga yang di gunakan untuk naik menuju air terjun. Saya dan teman
reuni menaiki tangga dan pemuda daerah situ minta uang kami dengan biaya
sekitar 1.500 rupiah saja. Ada 3 air terjun yang ada di kawasan ini, dengan
tingkatan yang berbeda pula, ada yang setinggi 15 meter, hingga yang tertinggi
adalah setinggi 40 meter, dengan tebing di sampingnya yang begitu elok.
Perjalanan yang begitu melelahkan dan lama, akan di bayar oleh keindahan air
terjun Aek Martua dan canda tawa kami yang lama sudah tidak berjumpa ini,
selain kami bisa melihat pemandangan yang alami, kami juga dapat bermain air
atau mandi di bawah air terjun yang terdapat kolam di bawahnya, dengan luas
kolam sekitar 250 meter persegi,disitulah kami merasakan dan merindukan
kebersamaan 6 tahun yang lalu,terasa terulang kembali kebersamaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar